Penjahat Terselubung. Apakah Kalian Termasuk Penjahat Itu?

Siang ini aku melihat pemandangan yang kurang mengenakan di mataku. aku melihat banyak anak - anak beresnda gurau di sebuah cafe kampus. saat aku melihat menu dipampang diatasnnya, harga - harga yang dipampang benar benar tak masuk akal. menu termurah adalah segelas teh sariwangi yang hargannya lima ribu rupiah, padahal aku tahu sariwangi itu hargannya dua ribu rupiah di warteg/kantin kampus.

Apa yang merasukimu wahai anak muda? sudah jelas - jelas barang seharga dua ribu rupiah kau beli dengan harga lima ribu? apakah itu logis? apakah semakin kaya orang, orang itu semakin tidak logis? yang aku tahu kalian sekolah di salah satu universitas terbaik di negeri ini, jelas kalian pintar bisa bersekolah disini, tapi ternnyata orang yang pintar itu akalnnya belum tentu logis. kau membayar lima ribu rupiah, itu berarti kau buang uang tiga rupiah dengan percuma. apakah sudah tidak ada orang miskin untuk ditolong lagi?apakah kau berpikir uang tiga ribu rupiah itu tidak berharga bagi orang yang kurang mampu? sehingga kau begitu mudah untuk membuangnnya. sungguh kalian kaum apatis. kaum yang tidak peduli orang lain, "penjahat terselubung" yang tidak mau memajukan orang lain.

Seorang yang liberalis/kapitalis pasti tidak setuju dengan pandangan ini, mereka pasti menganggap "sah - sah saja menjajakan uangku, kan itu hasil kerja keras orang tuaku". "persetan dengan orang miskin, mereka itu miskin karena malas". hal ini yang selalu menjadi doktrin orang kapitalis untuk membenarkan tindakannya. seperti kata kata karl marx, kapitalis hanya akan melahirkan kelas dalam masyarakat. ada kelas borjuis/kaya dan proletar/miskin, serta kelas menengah yang tidak disebutkan oleh marx. aku tak mau negara ini menjadi kapitalis kawan - kawan, aku tidak mau negara ini semakin banyak orang borjuis kapitalis yang tidak mau menolong sesama. jika kalian menjadi kapitalis/borjuis, kalian akan apatis. dan kaum apatis inilah yang mencetak orang - orang miskin. mereka ini kebal hukum. tidak ada hukuman untuk memenjarakan kaum apatis. tapi sadarlah kaum apatis, "bahwa kalian adalah penjahat". jika tidak ada penjara dunia, mngkin nanti kalian akan dipenjara di akhirat.

Chairul Anam Bagus Haqqiasmi
Depok, 12 - April - 2013