Filsafat Cinta : Cintaku Padamu Adalah Sebuah Postulat

Aku tak tau apa yang kukagumi darimu. aku tak pernah tau apa yang membuatku selalu merindukanmu. dan aku tak tau juga apa yang membuatku cinta padamu. ada wanita yang sangat baik kepadaku, tapi aku tak cinta. ada wanita yang cantiknya luar biasa menawan, tapi aku tak cinta. ada wanita yang sangat cerdas, tapi aku tak cinta. kamu adalah wanita yang jarang baik kepadaku, cantikmu tidak menawan, dan cerdasmu juga tidak luar biasa, namun aku cinta. lalu apa sebenarnya yang membuatku jatuh cinta kepadamu? sampai matipun tak akan pernah ada jawaban yang benar. karena cinta adalah sebuah postulat.

Postulat adalah suatu kebenaran yang tak perlu ditanyakan lagi. postulat dalam keilmuan salah satunya yang terkenal adalah postulat Einstein yang berkaitan dengan teori relativitas khusus. kita tak akan membahas suatu teori yang rumit untuk menerangkan sebuah postulat. ambil contoh yang sederhana saja. misalnya, kenapa kambing berkaki empat?, atau kenapa gaya gravitasi selalu menarik benda di sekitarnya? semua itu adalah kebenaran yang tak perlu dipertanyakan. itulah yang disebut dengan postulat. seperti halnya kaki kambing, cinta juga merupakan postulat, yaitu kebenaran bahwa aku mencintaimu dan tak perlu kau tanyakan cintaku. jika kau bertanya kenapa aku cinta kamu, aku takkan pernah bisa menjawab. karena jika aku bisa menjawab berarti aku tidak mencintaimu. jika aku menjawab aku mencintaimu karena cantik, berarti aku tidak mencintaimu, tapi mencintai kecantikanmu, dan disaat kecantikanmu hilang, lenyaplah cintaku padamu. itu bukan lah sebuah cinta. karena sekali lagi cinta adalah postulat, kebenaran yang tak perlu ditanyakan.

Aku adalah orang yang sangat percaya diri, aku tak pernah canggung ketika disuruh berpidato di depan ratusan audiens. aku juga tak pernah malu ketika mementaskan sesuatu di panggung. tapi betapa pecundangnya aku di depanmu yang tak pernah bisa mengatakan cinta kepadamu. seumur hidupku aku tak pernah menyatakan cinta secara langsung, aku benar - benar pengecut dalam hal yang satu ini. mungkin ini adalah karena didikan dari ayahku yang tak pernah mengajarkan kelembutan hati. ayahku selalu mendidikku dengan keras, ayahku selalu mendidiku secara tegas, kasar dan memberi kesan bahwa anak laki - laki tak butuh kasih sayang. mungkin itulah yang membuat aku tak pernah bisa menyatakan cinta padamu.

aku tahu bahwa dengan kata - kata semuanya akan menjadi jelas. dengan kata - kata i love you semuanya akan menjadi jelas. bahwa aku mencintaimu. karena kata - kata memang jelas untuk menjelaskan sesuatu, tetapi kata - kata tidak pernah cukup untuk meyakinkan sesuatu. di dunia ini ada dua macam hal nilai, yaitu kontekstual dan universal. kata - kata adalah sesuatu yang kontekstual, yang memiliki penafsiran berbeda - beda di setiap kalangan. jika ada orang yang bilang dia menyayangimu, dia belum tentu menyayangimu karena bisa saja yang dimaksud adalah sayang sebagai teman, bukan sebagai orang yang spesial. tetapi jika kita memkai nilai yang universal, dimanapaun orang berada penafsiran orang terhadap sesuatu itu adalah sama. misalnya senyuman, di belahan dunia manapun yang namanya orang tersenyum adalah orang yang bahagia, tidak ada orang yang tersenyum tapi sebenarnya sedih, kecuali sandiwara. begitu juga dengan aku. aku ingin menunjukan nilai cinta yang universal kepadamu. nilai cinta yang tidak hanya menjelaskan seperti kata - kata, tetapi bisa meyakinkanmu dengan makna, seperti pandangan mataku ketika menatapmu penuh cinta, seperti detak jantungku yang selalu berdesir lebih cepat ketika di dekatmu. dan perhatian yang tulus putih bersih kepadamu.

pandangan mata, detak jantung dan perhatian adalah suatu yang universal. sesuatu yang di dunia belahan manapun orang yang jatuh cinta akan merasakan hal yang sama. aku ingin engkau tau betapa kumencintai dirimu, tanpa kata yang terucap, tanpa penjelasan yang dijelaskan.