I don't want a lot of things. I just want to invite you to think together!

Pages

Saturday 20 April 2013

Berantas Kekayaan (keserakahan) Yuk!

Akhir - akhir ini sangat banyak media massa yang memberitakan tentang kemiskinan. kata kata yang sangat sering kudengar adalah "berantas kemiskinan, menanggulangi kemiskinan, mensejahterakan perekonmian rakyat". yang jadi pertanyaan adalah apakah itu wacana atau eksekusi? aku kira itu hanya wacana saja. aku yakin itu hanyalah wacana yang dibuat oleh kaum - kaum borjuis dan pemerintah untuk menenangkan rakyat yang ada di garis kemiskinan. kenapa? aku punya alasan dan analisis untuk masalah yang satu ini.

hakikat dari kekayaan adalah menciptakan kemiskinan. kenapa bisa begitu? kita ambil logika sederhana saja disini. kita mempunyai lembaga yang mengatur sirkulasi keuangan di negara ini. namannya adalah bank Indonesia/bank sentral. bank sentral adalah bank yang mencetak uang dan mengatur peredaran uang di masyarakat. misalkan bank sentral mengeluarkan uang berjumlah 10. jika negera kita menerapkan sistem ekonomi liberal seperti sekarang maka uang yang beredar dimasyarakat adalah 9 untuk kaum borjuis/kapitalis/pemilik modal/pemimpin perusahaan dan 1 untuk kaum proletar/buruh/rakyat jelata. sedangkan jika kita menggunakan sistem ekonomi yang sosialis mungkin perbandingannya akan lain, mungkin kaum borjuis hanya akan memegang uang sebanyak 6 dan kaum proletar memegang uang sebanyak 4,. intinya jumlah uang yang beredar di masyarakat itu memiliki proporsi yang selalu sama (dalam kasus ini 10) yang memebedakan jumlah peredaran uang adalah sistem ekonomi kita.

dari contoh diatas kita mengetahui bahwa sistem ekonomi liberal menimbulkan kesenjangan di masyarakat. orang yang kaya bisa menjadi sangat kaya dan yang miskin bisa menjadi sangat miskin. sama seperti yang dikatakan karl marx tentang kapitalisme menciptakan kelas sosial. ada kelas borjuis dan proletar. jika dilihat dari perspektif konflik antara kaum pemodal dan buruh akan terus berkonflik, karena keduannya memiliki perbedaan kepentingan. buruh berusaha untuk selalu menuntut upah yang layak, sedangkan pengusaha akan menggaji buruh seminimal mungkin untuk mengurangi biaya produksi. tentu saja ini akan menimbuklkan konflik yang tiada akhir. hal ini tentu berbeda jika dengan  sistem ekonomi sosialis yang lebih menjamin rakyat untuk hidup dalam keadaan yang hampir setara.

seperti yin dan yang. ada putih itu karena ada hitam. jika tidak ada hitam maka tidak ada juga yang namannya putih. seperti halnya kekayaan, kekayaan itu menciptakan kemiskinan, ada orang miskin karena ada orang kaya. jika dalam ekonomi kapitalis prisnsipnya adalah yang kuat akan bertahan dan yang lemah akan tertindas, dalam ekonomi sosialis prinsipnnya adalah memperbanyak kelas menengah untuk mengurangi kesenjangan ekonomi. sistem ekonomi kita yang liberal itu sebenarnnya mengakibatkan kemiskinan struktural, yaitu kemiskinan yang turun temurun dikarenakan sistem sosial & kebijakan pemerintah yang tidak memberi jalan untuk orang miskin. inilah potret jahatnya sistem ekonomi liberal. jika para pengusaha berkata mari berantas kemiskinan itu sepenarnya adalah kata - kata sampah. karena pada hakitnya mereka sendiri yang menciptakan orang - orang miskin.

sadarlah kaum miskin, kalian sebenarnya sedang dibodohi oleh mereka yang kapitalis, yang berada di pucuk kekuasaan. kalian bukan miskin, tetapi dimiskinkan. lalu apakah kita lantas akan berpaling menggunakan sistem ekonomi sosialis? menurutku negara kita adalah negara yang sosialis sejarah historisnnya, negara yang mengutamakan persaudaraa dan gotong - royong dan mengkesampingkan individualitas. tapi permasalahannya dalam sistem ekonomi sosialis itu bukankah tidak ada persaingan? orang yang pintar dan bodoh mendapat penghasilan ekonomi yang sama apakah adil? jika orang yang pintar dan bodoh sama - sama gajinya akankah ada orang yang berniat untuk maju? jelas tidak adil. oleh karena itu kita tidak bisa menerapkan sistem sosialis murni, karena bagaimanapun  orang yang berjuang adalah orang yang lebih pantas dihargai.

lalu sistem apakah yang paling cocok? aku pikir sistem sosialis yang tidak murni adalah yang paling cocok. sistem sosialis bukan berarti sistem komunis. jika kalau sistem komunis sebenarnya berasal dari pemikira karl marx yang di'interpretasi, dan dieksekusi oleh lenin. sistem ini gagal karena kebijakan yang sangat koersif (paksaan). berbeda jika kita menerapkan sistem ekonomi sosialis yang normatif (berdasarkan cita - cita warga negara untuk mempersempit kesenjangan ekonomi. bagaimana itu kongkritnya? misalnnya adalah program pemberdayaan UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah), program pemberdayaan UMKM ini adalah program pemberdayaan dimana usaha - usaha dalam skala kecil maupun menengah mendapatkan perhatian khusus. kalau dalam perusahaan besar 1 pengusaha mempunyai puluhan ribu pekerja. dalam industri UMKM ini perbandingan pengusaha dan pekerja tidak terlalu besar, 1 pengusaha memiliki puluhan sampai ratusan karyawan. hal ini tentu akan lebih memeratakan pendapatan ekonomi penduduk.

lalu dari sini timbul masalah baru, bagaimana tentang keberadaan industri besar? bukankah industri besar sangat berperan dalam pembangunan? bukankah benda - benda teknologi canggih seperti mobil, motor, pesawat terbang dll berasal dari industri besar? nah disinilah peran pemerintah, industri besar harus tetap ada untuk menopang perekonomian negara dan pengembangan teknologi tentunya. disini pemerintah harus mengambil alih kepemilikan perusahaan besar, jadi perusahaan besar adalah perusahaan milik pemerintah. jadi seluruh jajaran dari karyawan sampai direksi adalah pegawai negeri yang seluruh pendapatan/gajinya benar - benar diatur oleh negara. sehingga tidak menimbulkan monopoli lagi dari kaum pengusaha besar. tentu akan sangat sulit implementasinya bagi pemerintah, namun aku yakin sebenarnya hal ini bisa dilakukan. jika tidak bisa dilakukan bukan karena sistemnya yang salah, tetapi pemerintahnnya yang malas, karena pada dasarnya sistem ekonomi sosialis adalah sistem ekonomi  yang membutuhkan intervensi dari pemerintah.

entah benar atau salah analisisku ini, aku memang bukanlah seseorang yang mempelajari ekonomi secara mendalam. tapi aku benci rayat miskin digoblok'i terus - terusan sekarang ini. aku berharap dengan tulisan ini rakyat miskin tahu kalau mereka dibodohi dan orang yang terlampau kaya menyadari keserakahanya. agar kita semua tahu untuk memberantas kemiskinan kita juga harus memberantas kekayaan (keserakahan) !
Share this post
  • Share to Facebook
  • Share to Twitter
  • Share to Google+
  • Share to Stumble Upon
  • Share to Evernote
  • Share to Blogger
  • Share to Email
  • Share to Yahoo Messenger
  • More...

0 comments

:) :-) :)) =)) :( :-( :(( :d :-d @-) :p :o :>) (o) [-( :-? (p) :-s (m) 8-) :-t :-b b-( :-# =p~ :-$ (b) (f) x-) (k) (h) (c) cheer

 
© Angkringan Intelektual
Designed by BlogThietKe Cooperated with Duy Pham
Released under Creative Commons 3.0 CC BY-NC 3.0
Posts RSSComments RSS
Back to top