I don't want a lot of things. I just want to invite you to think together!

Pages

Saturday 13 April 2013

Betapa Kotornya Pemerintahan Saat Ini


aku berharap banyak pada lembaga eksekutif(presiden kabinet dan birokrasi), untuk menjalankan segala program - programnnya. aku berharap program - program pemerintah dapat mengatasi masalah - masalah bangsa ini. tapi apa nyatanya? kemiskinan masih dimana - mana, kelaparan dimana - mana, pengemis, anak terlantar, macet, dan sebagainnya. pertannyaannya dimana pemerintah sekarang? apakah mereka benar - benar bekerja? ataukah sibuk menghitung pundi - pundi kekayaan? jika kalian memang bekerja, apakah kalian becus?ingat pemerintah hanya satu, sedangkan jumlah rakyat banyak. apakah bisa satu orang menyejahterakan seribu orang? apakah bisa pemerintah yang jumlahnnya sedikit menyejahterakan dua ratus lima puluh juta penduduk Indonesia? aku kira kalian itu terlalu egois, terlalu sombong, kalian tak pernah mengajak rakyat untuk bergerak bersama kalian. untuk membantu program - program kalian. atau jangan - jangan kalian tidak mengajak rakyat untuk bergerak bersama - sama gara - gara kalian takut ketahuan korupsi kalian terbongkar? aku lelah rasannya mendengar kata - kata itu.

aku berharap banyak pada legislatif (Parlemen,DPR,DPRD). aku berharap kalian dapat mengawasi kinerja pemerintah, tapi apa nyatannya? kalian tidak lebih dari antek - antek parpol yang gila kekuasaan dan setelah kalian menduduki jabatan, hanya menjadi parasit yang menguras uang rakyat. tapi maklum juga sih, kalian kan Dewan "Perwakilan Rakyat". jadi kalau kalian studi banding keluar negeri, rakyat terwakili jalan - jalan keluar negeri. jika kalian menggunakan anggaran untuk beli rumah, kalian berarti juga sudah mewakili rakyat membeli rumah. kok mau ya rakyat memilih kalian? dan berani - beraninnya kalian mengatasnamakan perwakilan rakyat, tetapi koruptor. itu berarti kalian sama saja menganggap rakyat itu koruptor.

aku berharap banyak pada yudikatif (lembaga kehakiman). aku berharap kalian dapat mengadili yang telah melanggar keadilan. aku berharap hukum itu setajam pisau. tapi apa dikata, hukum yang sekarang tajam kebawah dan tumpul keatas. kalian hanya menjadi pembela kaum - kaum berduit. kalian tidak lebih dari sekedar alat melegitimasi kesalahan. kalian memebenarkan yang salah dengan dalih tuntutan pekerjaan, tuntutan ekonomi, tuntutan kehidupan. aku tidak tahu apakah hukum dan kehakiman belajar moral?atau kalian hanya belajar tentang material? moral itu mengkaji baik dan buruk, sedangkan material itu mengkaji untung atau rugi. aku kira kalian adalah yang termasuk mengkaji untung rugi saja.

hakikat lembaga eksekutif, legislatif dan yudikatif adalah kekuasaan yang dibagi dan saling mengawasi secara horisontal untuk meminimalisir penyalahgunaan kekuasaan. tapi nyatanya betapa bususknya pemerintahan saat ini. jika eksekutif, legislatif dan yudikatif semuannya korup, jika yang diawasi dan mengawasi sudah sama - sama korup, lalu kepada siapa lagi kita aka berharap?siapa yang akan mengawasi pemerintah? petani tak akan sempat mengawasi pemerintah karena menggarap sawah, para buruh tidak akan sempat karena jam kerja mereka terlalu panjang, yang jelas rakyat tak akan sempat mengawasi pemerintahan. harapan terbesarku adalah ada di pundak media massa dan mahasiswa. merekalah kaum independen, yang ada di stratifikasi di bawah pemerintah yang mampu mengawasi kekuasaan secara vertikal. kaum independen akn lebih menyuaraka kebenaran karena mereka ada di luar kekuasaan, mereka tidak tahu betapa nikmatnnya duduk di kursi kekuasaan sehingga kritik - kritik yang disampaikan akan lebih objektif. namun apakah mereka bisa diandalkan untuk menjadi pengawas pemerintahan?

idealnnya media massa adalah mereka bisa mengontrol kinerja pemerintah dengan cara memberitakan ke masyarakat luas. menyuarakan kebenaran - kebenaran yang ada di pemerintahan. tapi realitannya mereka dikuasai elite - elite parpol. mereka hanya dijadikan alat penggiring opini publik agar memilih kader - kader partai yang ditentukan. para wartawan juga sudah tidak mematuhi kode etik jurnalistik. mereka telah mengabaikan suatu prinsip yang harus dipegang di dunia jurnalistik, yaitu kebenaran. kalian memberitakan sesuai dengan permintaan sang pembayar. kalian mengkhianati independensi pengawasan vertikal. lalu masihkah kita bisa berharap banyak dari media massa?

harapan terakhir saya tertuju kepada mahasiswa. kenapa mahasiswa? karena mahasiswa mampu menganalisis dan mengawasi pemerintah dengan ilmu yang mereka punya. karena mahasiswa masih punya banyak waktu luang yang bisa dia gunakan untuk mengawasi pemerintahan. namun bagaiamana kenyataan saat ini? banyak mahasiswa yang terlalu idealis tapi tidak kritis.banyak mereka yang berdemonstrasi tapi tidak tahu apa isu yang dikaji, dan bagaimana isu itu berkembang. tentu saja demonstrasi menjadi hal yang tidak sakral lagi. hampir setiap minggu ada demonstrasi, apakah hal ini akan dianggap oleh pemerintah? aku kira kalian hanya akan dianggap angin lalu oleh pemerintah. demonstrasi itu alat revolusi, bukan alat untuk menyampaikan aspirasi. jika negara ini dalam keadaan genting barulah kita memerlukan demonstrasi untuk menggugat penguasa. karena revolusi itu adalah jalan yang terakhir, jalan yang pasti akan memakan korban, karena revolusi adalah perubahan yang memaksa sebuah tatanan sosial untuk berubah dengan cepat. tentu saja akan menimbulkan komplikasi.

kita ambil contoh revolusi kaum bolshevik 1917 di Rusia yang melahirkan negara adikuasa Uni Soviet, Revolusi yang diprakarsai Lenin itu dalam lima tahun memakan dua puluh ribu jiwa untuk tumbalnnya. atau revolusi prancis yang dimulai dari penyerbuan ke penjara bastile?semua memakan korban. itu kenapa kita harus menghindari revolusi politik jika memang tidak benar - benar diperlukan. sebab revolusi politik pasti menimbulkan korban. aku kira mahasiwa harus lebih kreatif dalam menyuarakan aspirasi saat ini. hal kecil tak perlu disikapi dengan demonstrasi, tentu berbeda dengan saat negara benar - benar butuh revolusi seperti pergerakan - pergerakan saat KAMI(Kesatuan Aksi Mahasiwa Indonesia) menjatuhkan Soekarno (1966), atau seperti saat mahasiswa menjatuhkan Soeharto (1998). itu dilakukan memang karena negara butuh revolusi. mahasiswa harus kritis dalam menikapi masalah, tidak terpaku pada idealisme harus turun kejalan dan melakukan revolusi. mahasiswa harus mampu berpikir secara dialektis. mereka harus menemukan pergerakan pergerakan kreatif yang fungsinnya untuk mengawasi kesalahan pemerintah dalam skala mikro, contohnnya menyuarakan aspirasi lewat puisi seperti yang dilakukan oleh W.S Rendra, atau menyuarakan aspirasi lewat tulisan - tuisan kritis seperti Mochtar Lubis. semua akan lebih gampang dicerna dengan media - media yang kreatif seperti puisi, lagu, film dsb. seni dan kreasi harus dimanfaatkan untuk membentuk pergerakan yang efektif. karena seni dan kreasi memiliki kelebihan kemudahan untuk menyampaikan aspirasi. karena mereka bicara berdasarkan hati yang langsung masuk menusuk ke sanubari paling dalam. pergerakan harus belajar pada seni.

terus terang aku bingung harus berharapa pada siapa lagi, yang jelas aku berharap kepada kalian semua. aku berharap politik tak sebusuk hari ini. dan akan lebih baik di hari - hari berikutnnya. tapi apakah bisa?

Chairul Anam Bagus Haqqiasmi
Depok 13 - April - 2013


Share this post
  • Share to Facebook
  • Share to Twitter
  • Share to Google+
  • Share to Stumble Upon
  • Share to Evernote
  • Share to Blogger
  • Share to Email
  • Share to Yahoo Messenger
  • More...

1 comments

  1. “Di Indonesia, setiap yang ingin jadi pemerintah itu ingin merampok – dari presiden sampai bupati. Pikirane mung pengen ngrampok, piye carane korupsi-korupsi. Terus rakyat kalau ada rampok, kan bisanya ngemis. Sekarang pengemis kan njaluk-njaluk nganggo proposal, njaluksumbangan. Apa yang ingin dipelajari oleh pengemis, kepengin ikut merampok. Jadi rakyat sekarang itu cita-citanya bagaimana cara untuk bisa ikut merampok.”

    OOT sejenak. Btw, biyen bingung jaluk tab, saiki enek tab malah ra dimanfaatne :-?

    Yuk, berkunjung ke Fadel's Virtual Life

    ReplyDelete

:) :-) :)) =)) :( :-( :(( :d :-d @-) :p :o :>) (o) [-( :-? (p) :-s (m) 8-) :-t :-b b-( :-# =p~ :-$ (b) (f) x-) (k) (h) (c) cheer

 
© Angkringan Intelektual
Designed by BlogThietKe Cooperated with Duy Pham
Released under Creative Commons 3.0 CC BY-NC 3.0
Posts RSSComments RSS
Back to top