I don't want a lot of things. I just want to invite you to think together!

Pages

Saturday 3 May 2014

Sebuah Sintesa Kebenaran

Tulisan kali ini hanya sebuah diary. Aku sangat jarang menuliskan semua yang ada di pikiran dan perasaanku. Tetapi mungkin kali ini aku harus menulisnya. Ada banyak yang ada dipikiran. Tak mungkin disimpan sendiri. ketika aku lulus SMA sudah banyak sekali hal yang berubah. Aku yang dulu terlalu banyak bermain sehingga tak pernah belajar. Mulai mahasiswa kukurangi itu semua. Kutebus hari sabtu dan minggu untuk mencari pengetahuan, entah pengetahuan apapun itu. tetapi semakin aku belajar, semakin aku mengerti banyaknya persoalan dan masalah yang belum terselesaikan. Kemunafikan ada dimana – mana, kebohongan ada dimana – mana. Manusia jadi seperti hewan. Aku tahu itu semua, namun aku sangat susah menjelaskannya pada  orang lain.

Aku benar – benar tidak bisa menjelaskan itu ke orang lain. Semakin aku tahu banyak hal yang salah. Aku kritik semua hal yang salah itu. aku yakin semua tindakanku itu benar. Aku yakin Tuhan ada disisiku, melihat kebenaran yang kulakukan. Namun apakah yang benar selalu baik? aku hanya merasa semua yang benar terkadang tidak harus diekspresikan dengan sebuah kritik yang benar. Semakin aku mengkritik, semakin sedikit teman – temanku, semakin aku diasingkan. Semakin aku menjaga prinsip untuk selalu mengatakan kebenaran. Membantah dosen yang salah. Mendebat mereka, tetapi kenapa hidupku tidak bertambah baik, justru aku punya semakin banyak musuh di dunia ini. Apakah lantas aku harus sama – sama munafik dengan mereka yang salah? Aku yakin aku melakukan hal yang benar. Susah menjelaskan kebenaran itu pada orang yang tidak tahu. Aku dikucilkan, diasingkan, tidak ada teman. Yah, aku hanya punya sedikit teman yang loyal.

Mungkin hari ini aku sadar bahwa hidup itu tidak hanya kebenaran, tetapi perlu kebaikan juga. Orang tak akan pernah peduli yang aku katakan, sampai mereka tahu seberapa pedulinya aku dengan mereka.  Mungkin aku terlalu idealis, beranggapan kalau aku bisa merubah orang lain dengan kebenaran – kebenaran logika. Namun orang tidak hanya terdiri dari pengetahuan saja. Aku ingat kata – kata Mahatma Gandhi. Ketika dia ingin mengubah dunia, ternyata dia tidak bisa. Ketika dia ingin mengubah bangsanya ternyata dia juga tidak bisa, lalu dia mengubah pikirannya lagi. Dia ingin mengubah keluarganya, ternyata keluarganya pun dia tidak bisa merubahnya, sampai pada kesimpulan. Dia hanya perlu berubah untuk dirinya sendiri, dia hanya perlu bertanggung jawab atas dirinya sendiri. aku rasa semua perenungan Gandhi emang benar. Seringkali kita terlalu idealis terhadap kebenaran, kita berusaha mengkritik siapa saja tanpa mempedulikan sebenarnya sudah sebaik apa diri kita ini. Kita terlalu banyak mencampuri urusan orang lain dan mengatakan tindakan mereka salah.

Sementara diri kita sendiri? sudah benarkah kita? Aku merasa untuk mengubah dunia hanya bertanggung jawab dengan diri sendirilah yang bisa kita lakukan. Kita tidak dapat mengungkapkan kebenaran dengan cara yang benar. Kita harus mengungkapkannya dengan cara yang baik. aku harus mengungkapkan kebenaran lewat tanggungjawabku pada diri sendiri. apakah aku telah menjadi orang yang baik? apa yang sudah kulakukan untuk orang lain? Untuk sementara ini biarkanlah orang – orang sibuk dengan semua kejahatan yang mereka lakukan. Tugas kita hanyalah mengingatkan saja, itu sudah cukup. Tidak perlu membenarkan dan menyalahkan. Kita hanya perlu menjadi manusia yang sebaik mungkin, menyebarkan cinta kepada semua makhluk yang ada, dan berharap orang lain akan sadar sendirinya atas kesalahan yang mereka lakukan dengan kebaikan akhlak kita.

Share this post
  • Share to Facebook
  • Share to Twitter
  • Share to Google+
  • Share to Stumble Upon
  • Share to Evernote
  • Share to Blogger
  • Share to Email
  • Share to Yahoo Messenger
  • More...

0 comments

:) :-) :)) =)) :( :-( :(( :d :-d @-) :p :o :>) (o) [-( :-? (p) :-s (m) 8-) :-t :-b b-( :-# =p~ :-$ (b) (f) x-) (k) (h) (c) cheer

 
© Angkringan Intelektual
Designed by BlogThietKe Cooperated with Duy Pham
Released under Creative Commons 3.0 CC BY-NC 3.0
Posts RSSComments RSS
Back to top