kamu itu
membuatku melamun termangu
tertunduk lesu di
pojokan bangku
ada apa dibalik rasa
kamu itu
seperti buih – buih permata
turun dari langit, terhampar mengkoloni hatiku
bisa gila aku memikirkanmu
kamu itu
tega –teganya tersenyum padaku
sudah tujuh kali kumemimpikanmu
apa pertanda asmara memang selalu begitu?
aku tanya pada Tuhan!
kenapa kamu diciptakan hanya satu?
lebah – lebah kakap menggodamu
dan aku hanya kerdil di pojokan bangku
jika mencintai hujan, jangan menggunakan payung
jika mencintai bunga, janganlah dipetik
jika mencintai siang, janganlah membenci matahari
jika mencintaimu, entah bagaimana aku mengadu
tak ada lebah yang munafikan parasmu
tiada malaikat yang mendustai lakumu
gejolak asmara yang tak terdefinisi
oh aku tak sanggup, biarlah puisi yang jelaskan!
0 comments