I don't want a lot of things. I just want to invite you to think together!

Pages

Friday 5 September 2014

Intelegensi vs Kreativitas

Perdebatan mengenai mana yang lebih penting antara intelegensi dan kreativitas adalah perdebatan yang tak ada habis – habisnya. Sebagian besar orang percaya bahwa intelegensi jauh lebih penting daripada kreativitas. Kecerdasan adalah segala – galanya. Pendidikan kita umumnya lebih menghargai intelegensi daripada kreativitas. Seorang guru lebih menghargai murid yang juara satu olimpiade matematika daripada siswa yang juara dalam perlombaan melukis. Kebanyakan guru melabeli anak yang cerdas sebagai anak yang patuh, mendapatkan nilai yang bagus ketika ujian, dan berprestasi dalam berbagai perlombaan eksak. Pendidikan kita sama sekali tidak menghargai anak – anak yang kreatif yang berusaha untuk berpikir berbeda dan membuat suatu perubahan.

Fakta dari sejarah adalah sebaliknya. Dunia ini benar – benar ada seperti sekarang karena ada orang kreatif. Kebanyakan orang percaya bahwa Newton, Thomas Edison, Ataupun Einstein adalah tipikal orang dengan intelegensi yang tinggi. Pendapat itu tidak sepenuhnya salah, namun juga kurang benar jika para ilmuan tersebut mengabaikan kreativitas. 

Newton, Edison, dan Einstein adalah orang – orang yang paling kreatif sepanjang sejarah. Bagaimana bisa? Sebelum kita membahasnya saya akan mendefinisikan kreativitas itu terlebih dahulu. Kreativitas adalah proses imajinatif/penciptaan yang berasal dari pikiran yang sebelumnya belum pernah dipikirkan oleh orang lain, menjelajah segala kemungkinan baru, dan kemudian menemukan solusi baru. 

Thomas Edison menemukan bola lampu sehingga dunia bisa menjadi terang benderang seperti sekarang. namun sebelum Edison menemukan lampu adakah yang berpikiran bahwa akan ada benda yang bernama lampu seperti sekarang ini? yah itulah kreativitas, Edison dapat mengimajinasikan bayangan sebuah bola lampu yang berasal dari kawat yang dipanaskan yang bisa menjadi sumber cahaya, kreativitas inilah yang mengubah dunia yang dulunya gelap, menjadi terang seperti sekarang. Betapa Kreatifnya Edison, dia memikirkan sesuatu yang belum dipikirkan oleh orang lain.

Newton dan Einstein juga seorang yang sangat kreatif. Newton mendapatkan inspirasinya menemukan teori gravitasi ketika dia duduk di bawah pohon apel dan melihat apel yang jatuh. Sedangkan Einstein mendapat inspirasi ketika dia mengimajinasikan kecepatan orang yang duduk di kereta dengan kecepatan relatif posisinya berdiri. Mereka berdua sangat kreatif, memikirkan apa yang tidak difikirkan oleh orang lain, dan bahkan hanya mereka sendiri yang mampu memikirkan hal tersebut pada jamannya.

Jika melihat sejarah orang kreatif benar – benar mengubah dunia. Akan tetapi biasanya orang kreatif akan mengalami masa – masa sulit di awal hidupnya. Mereka berpikir berbeda, mereka seringkali melanggar peraturan, tidak menghormati status quo, seringkali memberontak, dan memang begitulah wataknya. Thomas Edison hanya bersekolah tiga bulan dan dikeluarkan dari sekolah karena dianggap bodoh oleh gurunya. Einstein kecil juga dianggap lamban dan mengalami gangguan mental, sehingga selalu terbata – bata ketika berbicara. Newton pun dianggap seorang yang lamban, dan hampir saja menjadi petani kalau saja orang tuanya tidak mensekolahkannya lebih lanjut.

Tidak hanya dianggap aneh, mereka juga kerapkali menerobos peraturan dan melanggarnya. Einstein kerapkali membolos kuliah dan lebih suka menghabiskan waktunya sendiri untuk berpikir dan berimajinasi, Newton dianggap aneh karena mengisolasi diri di dalam laboratorium pribadinya. Bill Gates, Steve Jobs, dan Michael Dell memutuskan Drop Out dari bangku kuliahnya masing – masing karena mereka menganggap bangku kuliah tidak memfasilitasi kreativitasnya. 

Anda sekarang dapat menikmati komputer windows anda karena kreativitas Bill Gates menciptakan sistem operasi komputer. Anda juga menikmati berselancar dengan smartphone anda karena inovasi Steve Jobs. Anda bisa belajar dengan lampu yang terang benderang karena kreasi Thomas Edison. Mereka yang pada awal hidupnya dianggap aneh, gila, tidak menghormati status quo, memberontak, tidak taat peraturan, anda bisa menghinanya, anda juga bisa memaki – makinya saat ini. namun anda tidak bisa mengabaikan mereka di masa depan, karena mereka adalah benar – benar orang yang akan mengubah dunia nanti. Mungkin anda melihat mereka sebagai orang gila sekarang, tetapi saya melihat orang jenius. Yah definisi jenius bukanlah intelegensi, namun kreatifitas. Saya rasa sudah saatnya kreativitas dihargai.  

Chairul Anam Bagus Haqqiasmi
Depok, 5 September 2014


Share this post
  • Share to Facebook
  • Share to Twitter
  • Share to Google+
  • Share to Stumble Upon
  • Share to Evernote
  • Share to Blogger
  • Share to Email
  • Share to Yahoo Messenger
  • More...

0 comments

:) :-) :)) =)) :( :-( :(( :d :-d @-) :p :o :>) (o) [-( :-? (p) :-s (m) 8-) :-t :-b b-( :-# =p~ :-$ (b) (f) x-) (k) (h) (c) cheer

 
© Angkringan Intelektual
Designed by BlogThietKe Cooperated with Duy Pham
Released under Creative Commons 3.0 CC BY-NC 3.0
Posts RSSComments RSS
Back to top